• Home
  • News
  • Berita AAI: Community of Practices Analis Anggaran
Kembali ke List Berita

AAI: Community of Practices Analis Anggaran

Tantangan utama dalam mengintegrasikan bukti (evidence) ke dalam praktik adalah hal tersebut memerlukan proses kompleks dalam memperoleh dan mengubah pengetahuan eksplisit dan abstrak menjadi aktivitas klinis. Pengetahuan eksplisit adalah informasi yang dikodifikasikan, seperti artikel, aturan, dan pedoman yang dapat dengan mudah dibagikan. Namun, untuk menerapkan pengetahuan ini dalam praktik, para praktisi harus memahami informasi konkret dalam konteks penggunaannya. Proses membangun makna ini dapat difasilitasi dengan diskusi dengan kolega dan mentor atau dengan mengamati bagaimana orang lain menerapkan pengetahuan dan kemudian mencobanya sendiri.

Para ahli teori pembelajaran sosial menyarankan agar komunitas menyediakan landasan untuk berbagi pengetahuan. Diyakini bahwa individu dapat belajar dengan mengamati dan mencontoh orang lain. Albert Bandura menekankan bahwa mengamati perilaku orang lain memungkinkan cara yang lebih aman dan efisien untuk memperoleh perilaku atau keterampilan yang kompleks daripada belajar melalui coba-coba. Konstruktivis sosial, seperti Paul Cobb, memahami pembelajaran sebagai tanggung jawab individu dan masyarakat sebagai sarana untuk belajar. Komunitas menyediakan lingkungan yang aman bagi individu untuk terlibat dalam pembelajaran melalui observasi dan interaksi dengan para ahli dan melalui diskusi dengan rekan kerja.


Fenomena dan pemikiran di atas menjadi latar belakang lahirnya Community of Practices. Di sektor pendidikan dan bisnis, Community of Practices telah digunakan selama lebih dari 30 tahun. Community of Practices adalah sekelompok orang yang terorganisir yang memiliki minat yang sama pada bidang tertentu. Dalam paguyuban itu, individu dalam komunitas secara rutin berkolaborasi untuk berbagi informasi, meningkatkan keterampilan, dan secara aktif berupaya memajukan pengetahuan kolektif dalam bidang keahliannya. Upaya menciptakan jaringan yang memungkinkan pembelajaran sejawat, menggabungkan pengetahuan, dan menciptakan peluang untuk berkolaborasi dilakukan melalui interaksi yang bersifat non-hierarki dan sukarela. Bentuk dan aktivitas dalam community of practices dapat adaptif seiring berjalannya waktu.

Kementerian Keuangan menyadari pentingnya kompetensi personil dalam pengelolaan keuangan negara. Dalam PMK Nomor 226/PMK.011/2019 tentang Manajemen Pengetahuan di Lingkungan Kementerian Keuangan, community of practices diakui sebagai salah satu metode untuk itu. Sejalan dengan paradigma instansi pembinanya, Analis Anggaran Indonesia sebagai organisasi profesi Pejabat Fungsional Analis Anggaran juga memiliki visi yang sama. Analis Anggaran diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan analisis di bidang penganggaran dalam pengelolaan APBN. Sejak dibentuk pada 18 September 2020, Analis Anggaran Indonesia sebagai community of practices formal senantiasa mendorong tumbuhnya profesionalisme di kalangan Analis Anggaran. Saat ini terdapat 1.072 Pejabat Fungsional Analis Anggaran yang terdaftar sebagai anggota Analis Anggaran Indonesia.

Memanfaatkan situs web dan media sosial, Analis Anggaran menyebarluaskan informasi kebijakan penganggaran terkini. Situs web AAI menyediakan laman khusus untuk repositori peraturan penganggaran yang telah dikodifikasi sedemikian rupa untuk memudahkan pengguna dalam memanfaatkannya. Amplifikasi melalui media sosial diharapkan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. Diskusi antaranggota difasilitasi melalui forum khusus pada situs web dan media sosial. Untuk meningkatkan keahlian anggota asosiasi, AAI juga menyelenggarakan sharing session, pelatihan, dan seminar. Kesemuanya diupayakan agar kompetensi Analis Anggaran dapat terus berkembang dan mendukung tujuan pengelolaan keuangan negara.


Faslan Syam Sajiah/AAI-0337

JFAA Ahli Pertama pada Direktorat Jenderal Anggaran


Disclaimer: Konten ini menjadi tanggung jawab Penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Website AAI.